~~~Deskripsi Umum Family~~~
Terna atau tumbuh-tumbuhan berkayu seringkali memanjat dengan menggunakan akar-akar pelekat, dengan daun-daun tunggal yang duduknya tersebar atau berkarang dengan atau tanpa daun-daun penumpu. Bunga tersusun dalam bunga majemuk yang disebut bunga lada (amentum), masing-masing kecil tanpa hiasan bunga.
Bunga lada (Amentum)
Bunga Piperaceae berkelamin tunggal atau banci dengan 1 sampai 10 benangsari, putik terdiri dari 1 sampai 6 dan buah (kebanyakan 3) dengan 1 sampai 6 kepala putik. Kepala putik beruang satu dengan 1 bakal biji yang tegak pada dasarnya. Buahnya buah batu atau buah buni, jadi dengan endosperm dan perisperm. Dalam biji terdapat sel-sel minyak atsiri.
Batang dengan berkas-berkas penganggutan yang pada penampang melintang tampak tersebar atau tersusun dalam beberapa lingkaran.
Suku piperaceae meliputi kurang lebih 1300 jenis yang terbagi dalam 10 marga, hampir semuanya tumbuh di daerah tropika.
~~~Contoh Spesies~~~
1. Piper nigrum (Lada)
Di antara keluarga rempah-rempah, lada hitam (Piper nigrum) atau black pepper adalah jenis rempah-rempah yang paling populer. Ditemukan pertama kali di Malabar, pantai barat India bagian Selatan sekitar 2000 tahun yang lalu. Kini lada banyak ditanam di wilayah Asia, terutama Malaysia dan Indonesia.
Lada tergolong tumbuhan merambat. Daunnya berbentuk bulat telur, tunggal, bertangkai, letaknya berseling atau tersebar. Lada berbunga majemuk, berbentuk bulir, dan menggantung dengan panjang bulir 3,5 sampai 22 cm, terdapat pada ujung atau berhadapan dengan daun. Sedangkan bagian yang dipakai sebagai obat adalah buah.
Kandungan kimia dalam lada hitam adalah saponin, flavonoida, minyak atsiri, kavisin, resin, zat putih telur, amilum, piperine, piperiline, piperoleine, poperanine, piperonal, dihdrokarveol, kanyo-fillene oksida, kariptone, tran piocarrol, dan minyak lada. Sifat kimiawi lada adalah pedas dan beraroma sangat khas.
Lada hitam memiliki banyak khasiat. Di antaranya adalah untuk melancarkan menstruasi, meredakan serangan asma, meringankan gejala rematik, mengatasi perut kembung, serta menyembuhkan rasa sakit kepala.
2. Piper betle (Sirih)
Perdu, merambat, batang berkayu,berbuku-buku, beralur, warna hijau keabu-abuan. Daun tunggal, bulat panjang, warna hijau. Perbungaan bulir, warna hijau kekuningan. Buah buni, bulat, warna hijau keabu-abuan.
Sirih (Piper betle) termasuk jenis tumbuhan merambat dan bersandar pada batang pohon lain.Tanaman ini panjangnya mampu mencapai puluhan meter. Bentuk daunnya pipih menyerupai jantung, tangkainya agak panjang,tepi daun rata, ujung daun meruncing, pangkal daun berlekuk, tulang daun menyirip,dan daging daun tipis. Permukaan daun berwarna hijau dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hijau tembelek atau hijau agak kecoklatan dan permukaan kulitnya kasar serta berkerut-kerut. Daun-daun sirih yang subur berukuran antara 8sm. - 12sm. lebar dan 10sm. - 15sm. panjang.
Tulang daun bagian bawah gundul atau berambut sangat pendek , tebal, berwarna putih, panjang 5 cm – 18 cm, lebar 2,5 cm – 10,5 cm. Bunga berbentuk bulir, berdiri sendiri diujung cabang dan berhadapan dengan daun. Daun pelindung berbentuk lingkaran, bundar telur terbalik atau lonjong, panjang kira-kira 1 mm. Bulir jantan, panjang gagang 2,5 cm - 3 cm, benang sari sangat pendek. Bulir betina, panjang gagang 2,5 cm – 6 cm. Kepala putik 3-5. Buah buni, bulat, dengan ujung gundul. Bulir masak berambut kelabu, rapat, tebal 1 cm – 1,5 cm. Biji membentuk lingkaran.
Daun sirih mempunyai bau aromatik khas; rasa pedas, kas.
Morfologi daun : Merupakan daun tunggal Helaian daun berbentuk bundar telur sampai lonjong, ujung runcing, pangkal berbentuk jantung atau agak bundar berlekuk sedikit, pinggir daun rata agak menggulung kebawah, permukaan atas rata, licin agak mengkilat, tulang daun agak tenggelam, permukaan bawah agak kasar, kusam, tulang daun menonjol, permukaan atas berwarna lebih tua dari permukaan bawah. Tangkai daun bulat, warna coklat kehijauan panjang 1,5 – 8 cm
Sirih diketemukan dibagian timur pantai Afrika, disekitar pulau Zanzibar, daerah sekitar sungai indus ke timur menelusuri sungai Yang Tse Kiang, kepulauan Bonin, kepulauan Fiji dan kepulauan Indonesia. Sirih tersebar di Nusantara dalam skala yang tidak terlalu luas. Di Jawa tumbuh liar di hutan jati atau hutan hujan sampai ketinggian 300m diatas permukaan laut. Unutk memperoleh pertumbuhan yang baik diperlukan tanah yang kaya akan humus, subur dan pengairan yang baik.
Sirih hidup subur dengan ditanam di atas tanah gembur yang tidak terlalu lembab dan memerlukan cuaca tropika dengan air yang mencukupi. Daun Sirih (Piper Betle) sejak lama dikenal oleh nenek moyang kita sebagai daun multi khasiat. Selain untuk ramuan tradisional, daun sirih paling banyak dipakai untuk nyirih atau nginang (Jawa). Daun sirih dicampur dengan pinang (jambe) dan kapur dikunyah.. Biasanya kelengkapan untuk 'nginang' tersebut adalah daun sirih, kapur sirih, pinang, gambir, dan kapulaga. Kebiasaan nyirih ini ternyata bisa memperkuat gigi dan menjauhkan mulut dari berbagai macam penyakit mulut semisal sariwan, gusi pecah dan sakit radang tenggorokan Terkandung Minyak atsiri dalam daun sirih yakni fenol betel dan kavikol menimbulkan aroma yang harum. Dua bahan ini bisa berfungsi sebagai antiseptis alami karena mengandung komponen fenol alami. Rasa sirih itu sendiri disebabkan oleh kandungan fenol dan bahan-bahan terpene yang menyebabkannya pedas. Bahan-bahan yang terdapat dalam daun sirih ialah kalsium nitrat, sedikit gula dan tannin
Faktor-faktor yang menentukan keenakan sirih adalah jenis sirih itu, umurnya dan cahaya matahari serta keadaan daun-daunnya di bagian atas tumbuhan itu. Daun sirih untuk dimakan adalah daun-daun melintang di bagian atas dahan-dahan sisi dan yang terbaik adalah yang terbesar sekali. Sirih hutan tidak boleh dimakan, selain daunnya yang keras rasanya juga tidak enak. Ia tumbuh dipohon pokok yang terdapat di hutan hujan tropika.
Bagian yang digunakan : daun
Nama simplisianya Pipperis folium; daun sirih
Sifat khas : tajam, menghangatkan, dan membersihkan darah.
Kandungan kimia : minyak atsiri (eugenol, methyl eugenol, karvakrol,kavikol, alil katekol, kavibetol, sineol, estragol), karoten, tiamin, riboflavin, asam nikotinat, vitamin C, tanin, gula, pati, dan asam amino.
Khasiat : astringen, ekspektoran, sialagoga, hemostatik, dan antiseptik.
Kegunaan : batuk, bau badan, demam, difteri, disentri, keputihan, sariawan, sakit gigi, sakit tenggorokan, wasir, borok (obat luar), gatal (obat luar), mengurangi asi (obat luar), mimisan (obat luar), napas atau mulut bau (obat kumur), reumatik (obat luar), radang mulut, sakit mata, Eksim, menghilangkan jerawat; pendarahan gusi, Bronkhitis, Batuk dan asma,luka;, Sakit jantung, Sifilis, Alergi/biduren, Diare.
Zat antiseptik di dalam sirih dapat digunakan sebagai obat kumur dan menjaga kesehatan alat kelamin wanita. Sirih juga umum digunakan untuk mengatasi bau badan dan mulut, sariawan, mimisan, gatal-gatal dan koreng, serta mengobati keputihan pada wanita.
Beberapa contoh family Piperaceae yang lain :
yang family dari piperaceae apa saja mbak yang ada disekitar kita??
ReplyDeletebutuh 10 spesies, hehehee
sekalian amaranthaceae mbak, makasi....
bermanfaat thanks
ReplyDelete