Wednesday, February 24, 2010

JERUK PEPAYA (Citrus medica var. propher)===>> Si unik yang menarik

Pernahkan anda mendengar kata-kata "jerpaya" atau jeruk pepaya??? Apa yang terlintas di pikiran anda saat mendengar kata jerpaya??? Apakah buah jeruk yang disilangkan dengan pepaya???
Ternyata kita salah.....!!!
Di antara jeruk yang dibudidayakan di Indonesia ada yang menyimpang menjadi strain jeruk yang buahnya mirip buah pepaya lonjong, tetapi ukurannya tidak sebesar pepaya semangka. Paling-paling hanya 20 – 25 cm, bergaris tengah 10 cm. Ia perlu diperbincangkan, karena akhir-akhir ini ada yang salah kira bahwa ia hasil perkawinan silang antara jeruk dan pepaya. Bibitnya disiarkan sebagai tanaman eksklusif dan dijual mahal.
Walaupun bentuknya seperti pepaya, namun ia bukan Carica papaya, tetapi suatu varietas dari jeruk Citrus medica varietas proper yang di kalangan perjerukan dikenal sebagai sukade citroen (jeruk sukade).Kulitnya begitu tebal sampai isinya jadi tidak berarti. Sari buahnya sedikit, dan rasanya asam. Karena itu, ia hanya bermanfaat sebagai penghasil kulit yang dapat dinikmati sebagai manisan kering. Iris-irisannya juga banyak dipakai sebagai pengisi selai jeruk sukade basah, untuk dijepit di antara dua belahan roti panggang. Citrus medica var. proper sudah sejak dulu muncul secara berkala di Jawa Tengah dan Jawa Barat sebagai jeruk kates, jeruk pepaya, dan jeruk sukade.
ohon jeruk pepaya ini diperkirakan hanya tumbuh di kawasan hutan pegunungan meratus. Bentuk buahnya terbilang unik, fisiknya seperti buah pepaya tetapi isi dalamnya adalah jeruk asam dan kulit dalamnya pun enak dimakan untuk dijadikan rujak. Selain keunikan buah jeruk papaya ini, daun dari pohonnya juga memiliki khasiat untuk pengobatan tradisional berbagai macam jenis penyakit. Diantaranya, batuk berdahak, asma, asam urat dan sebagai ion penambah stamina tubuh. Untuk mendapatkan hasil yang sempurna maka obat tradisional ini harus diminum rutin Cara penyajiannya pun lebih mudah. cukup menyediakan air hangat dalam satu gelas, kemudian beberapa lembar daun pohon jeruk pepaya tersebut direndam beberapa menit, lalu diaduk perlahan. Bila ingin terasa manis maka tambahkan sedikit gula. Kombinasi rasanya tercampur jadi satu, ada rasa jeruk, mint, jahe dan asam sitrat. Tumbuhan khas warga dayak ini ternyata menarik minat pihak peniliti dari Litbang Kehutanan Jakarta yang sengaja datang ke Desa Hinas Kiri untuk meneliti tanaman langka tersebut. Menurut perwakilan peneliti Litbang Kehutanan Jakarta Dr Erdy Santoso mengatakan, pihaknya sangat tertarik untuk meneliti pohon langka ini, karena tanaman ini hanya ditemukan di pegunungan meratus. ‘’nantinya tanaman ini akan diuji klinis dan diteliti bahan aktif apa yang terkandung di dalamnya di Laboratorium kami di Bogor’’ ungkapnya. Dengan adanya tindakan penelitian tersebut, saat ini tumbuhan tersebut mulai dibudi dayakan masyarakat setempat. Bahkan tanaman langka ini sudah menjadi koleksi tanaman langka di laboratorium litbang kehutan Bogor.

3 comments:

  1. betul sekalai... Q punya lo buah ini di halam rumah saya.. walaupun buahnya sebesar buah pepaya tapi isinya hanya kecil banget.. tapi kulitnya tebal banget. makanya tanaman ini cocok untuk di jadikan manisan..tapi rasanya gak ada asemnya sama sekali tu.. rasa isinya tu hambar.. tapi kulinya ada aroma jerukya sedikit.. daunya yakin tu bisa di jadikan obat?

    ReplyDelete
  2. Abah juga kemarin dapet cangkokannya dari Serang. Sayangnya buah eksotis itu kayaknya tak akan bertahan lama karena 35 helai daun mana mampu memberikan asupan makanan dari proses fotosintesis.

    ReplyDelete
  3. JERUK SAYA TUMBUH SUBUR.CUMA TIDAK TAU CARA NGOLAHNYA BUAT MANISAN

    ReplyDelete